.

Sunday, May 31

Jakarta

kaki yang melangkah ini

Sayu.

Hati tertinggal sisa di sana

Rindu.




Dengan debuan asap kota

yang menyelubungi kelam rasa

penduduk kota

Hina orang di gelandangan

Yang hebat mendabik dada

menghirup sengsara

hati ini tertanya mengapa

yang tinggi ampuh menegakkan harta

yang rendah?

hanya menguis dan kais



Indah bumi Allah.

hanya dinikmati dan dicemari

Bayang tanahair tampak jauh darjatnya

tampak jauh arus siviknya

tampak jauh pemikiran rakyatnya


Titipan perjalanan yang dipisahkan lautan

kembali ke kehidupan biasa

namun Tanah Jawa itu

takkan dilupa.



Tanah Abang, Jakarta
22hb May 2009


6 comments:

Asu said...

Memang sedih kan kehidupan kt sana?Kita anggap kita dh susah, tapi bila ada kt sana, baru kita tahu putaran hidup jakarta yg lagi penuh Cerita

Naftalena 'Nafty' said...

btul3x..


Kita ni patut bersyukur dengan Malaysia yang serba serbi cukup.

KeMatZ said...

betul... bersyukur apa yang kita ada..

jangan suka mengeluh dah iri hati dengan kemewahan orang lain...

luaran nampak mewah sebenarnya hanya individu itu saja yang tahu..

dan jangan terlalu merendah diri kerana ianya umpama satu doa dan seperti tidak bersyukur apa yang kita ada..

renung renungkan..

apa apa pun entry ko kali ni... menarik...

SyuQ said...
This comment has been removed by the author.
SyuQ said...

mereka miskin harta, miskin pembangunan... tetapi kaya ilmu dan menghargai pengetahuan. itu bezanya mereka dan kita...

kalau kau berkesempatan lagi ke sana, try arrange ke Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, universitas indonesia n ILPI... kau akan rasa, kita jauh keterbelakang berbanding diorang...

Naftalena 'Nafty' said...

Kematz: thanks.


Syuk: Insyaallah kalau ade rezeki lain, mungkin aku akan arrange untuk trip jadik lebih educational..